Kata mutiara bijak

Obat anti Galau


Obat anti Galau

Obat anti Galau
Obat anti Galau , ini adalah merupakan beberapa petunjuk untuk memperbaiki gaya kehidupan kita kepada kemuliaan yang diharapkan dunia dan kelak dihari akhir. Dengan membaca artikel ini diharapkan kita semua bisa merubah prilaku yang selama ini dianggap melenceng kearah yang lurus dalam mengharapkan ridlo alloh swt,



Obat anti Galau demekian kami menyebutnya ,karena menenangkan diri adalah suatu alat untuk memberhentikan galau dan ketidak karuan kita dalam melangkah kemasa depan

dan ini sedikit petuah dari tokoh agama yang bermula dan datang dari orang orang mulai terdahulu :
 Diterima dari Kiayi Haji Ahmad Bahrum Mufti PP Bantargedang Tasikmalaya
 

1 Pilih fakir tinggalkan kekayaan
2 Pilih lapar tinggalkan Kekenyangan
3 Pilih Hina tinggalkan perasan Agung dan Mulia
4 Pilih tawadho tinggalkan takabbur 
5 Pilih tahajud tinggalkn Kenyamanan /Keindahan dunia
6 Pilih mati tinggalkan kehidupan

Diterima dari Kiyai Buloh Hasbulloh  alumni PP Al munawwar

1. TUJUAN HIDUP           Mardlotillah
2. PEGANGAN HIDUP    Islam
3. POLA HIDUP               Rosululloh
4. PEDOMAN HIDUP     Alqur an
5. TEMAN HIRUP            Mu"min dan Muslim

sekian Obat anti Galau hari ini dapatkan obat yang lain di artikel berikutnya

Menghilangkan Galau

Menghilangkan Galau

Menghilangkan Galau Cara  Badr Chidieq
ngga beda jauh dengan obat anti galau minggu lalu kini dicoba lagi untuk mengangkat kembali petuah ulama . Dimana kita ketahui Petuah Ulama adalah sesuatu yang sangat berharga dan bermanfaat banyak dikehidupan kita , baik hari ini atau hari hari yang akan datang

Siapa melaksanakannya niscaya pasti mendapatkan keuntungan  dan dengan sendirinya yang namanya Galau akan hilang seketika , Mau hilangkan Galau ikuti terus artikel mingguan di Petuah ala Badr Chidieq ini

mari kita simak menghilangkan galau untuk minggu ini


Sifat Syetan

@.Tidak pernah mengakui dosa

@.Merasa paling Benar
@.Tidak suka tobat
@.tidak manhharapkan  rohmat dari Alloh

١ من الدعاء حب الجنه ولم يعمل بالطاعه فهو كذاب
٢ من الدعاء حب النبي ولم يحب العلماء والفقراء فهو كذاب
٣ من الدعاء خوفا جهنم ولم يبرك المعصيه فهو كذاب
٤ومن الدعاء حب الله تعالى وشكي من البلوى فهو كذاب

PINTU - PINTU MASUKNYA SETAN KE MANUSIA :

1. Al jahlu                                                      (kebodohan)
2. Al ghadhab                                                 (marah)
3. Hubbud dunya                                            (gila dunia)
4. Thulul amal                                               (panjang angan-angan)
5. Al hirshu                                                    (tamak)
6. Al bukhlu                                                   (pelit)
7. Al kibru                                                      (sombong)
8. Hubbul madhu                                           (gila pujian)
9. Ar riyaau                                                      (pamer)
10. Al 'ujubu                                                   (bangga diri)
11. Al jaza'u wal hala'u                                      (panik dan galau)
12. Ittiba'ul haw a                                            (menuruti nafsu)
13. Su udz dzon                                                 (prasangka buruk)
14. Ihtiqorul muslim                                   (merendahkan orang islam)
15. Ihtiqorudz dzunub                                 (meremehkan dosa)
16. Al amnu min makrillah                        ( merasa aman dari ancaman Allah)
17. Al qunuth min rahmatillah                      (pesimis dari rahmat Allah).

Terima kasih telah membaca artikel ini moga bermanfaat

Pesantren Perut bumi ,Pesantren bawah tanah

Pesantren Perut bumi ,Pesantren bawah tanah

Pesantren Perut bumi ,Pesantren bawah tanah
Berkeliling Ziarah kemakam makam Walisongo memeng selain nilai Ibadah ada juga nilai tambah lain nya misalnya mampir di Perut Bumi alias pesantren Bawah tanah Al Maghribi Tuban  ,atau mampir ke Goa Akbar ,masjid lawang sewu Malang dan lain lainnya yang sekaligus tempat singgah disaat tour Ziarah Walisongo beristirahat atau mampir untuk keperluan Sholat wajib

Kali ini saya akan berziarah dan mampir di Pesantren perut Bumi yang ada di bawah tanah itu dan berikut profilnya

Pondok Pesantren Bawah Tanah

Pintu Goa Ponpes Bawah Tanah
Pondok pesantren (Ponpes) Syeh Maulana Mahgrobi sebuah pesantren langka sekaligus satu-satunya di tanah air bahkan mungkin di dunia. Tidak seperti pesantren lainnya yang dibangun bertingkat di atas permukaan tanah. Ponpes Syekh Maulana Mahgrobi, pimpinan KH Subhan Mubaroq letaknya cukup ekstrem, berada pada kedalaman 20 m di dalam tanah.
Ponpes ini berada di Dusun Wire Desa Kedungombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jatim. Pimpinan Ponpes Syekh Maulana Mahgrobi, punya alasan tersendiri kenapa pesantrennya dibangun di lorong-lorong goa, jauh di bawah permukaan tanah. Salah satu alasan yang mendasari pembangunan pesantren ini yakni bahwa, “semua ayat suci dari kitab-kitab suci di zaman nabi-nabi, diturunkan Allah di bawah tanah atau di dalam goa.”  Merujuk penerimaan wahyu itu Kiai Subhan ingin mengajarkan ilmu keagamaan berada di dalam goa
Nama ponpes ini diambil dari nama seorang wali (orang suci) yang dahulu pernah ada di tanah Jawa. Namun, pesantren ini lebih dikenal dengan sebutan Ponpes Perut Bumi, mewakili letaknya yang berada di dalam tanah. Luas Ponpes sekitar tiga hektar dibawah tanah berupa lorong goa yang khusus dipakai untuk kegiatan mengaji, istighosah, dan kuliah subuh. Sedangkan penginapan para santri dibangun di atasnya, tepatnya di barat mulut goa.
Lorong Masuk Ponpes Perut Bumi
Dahulu tempat itu adalah tempat pembuangan sampah dan sarang ular. Setelah tempat itu dibersihkan, lalu KH Subhan menyulap goa temuannya menjadi ponpes yang unik dan berdaya tarik tinggi. Menurut pengakuan KH Subhan Mubarok, pimpinan ponpes Perut Bumi, setelah menerima bisikan gaib (wahyu) di malam satu Suro tahun 2001, segera ia berupaya membeli tanah yang berada di Kelurahan Kedungombo itu.
Di dalam gua ini terdapat sebuah ruangan besar yang digunakan untuk masjid. Tempat ini diberi nama Goa Putri Ayu, diambil dari nama “penghuni” yang diyakini menjaga gua tersebut. Di dalam goa ini terdapat ruangan yang mampu menampung 600 jamaah. Dan di bagian belakang masjid terdapat lobang pintu dengan sebuah ruangan yang biasa digunakan untuk ritual semedi yang disebut-sebut sebagai pertapaan asli.
Di balik ruangan ini masih terdapat goa-goa yang lain seperti petilasan Sunan Kalijaga dan Syeh Jangkung, dan bekas pijakan kaki Syeh Maulana Maghrobi. Ketiganya adalah para wali yang diyakini KH Subhan pernah bertapa di goa itu.
Dana pembangunan ponpes ini sebagian besar berasal dari sumbangan para dermawan mulai dari kalangan artis dan pejabat. Dan Sumbangan lainnya ia terima dari kotak amal yang tersedia di goa.
Kendati lokasi pesantren berada di lorong goa, bukan berarti ajaran keagamaan yang diberikan kepada para santri beraroma mistis. Prinsip keberagaman di simbolkan dari beragam batu yang menyusun gua-gua di ponpes Perut Bumi. Di pesantren ini diajarkan untuk menghormati agama-agama selain Islam, “kami ingin meng-islah-kan (merukunkan) umat beragama di Indonesia,” ujar sang kiai.
Tempat ini bukan sebuah goa yang biasa dikeramatkan dengan sesaji layaknya tradisi di Pulau Jawa. Di sinilah tempat para santri digembleng belajar Ilmu agama Islam (Tauhid). Selain untuk mengaji, pada malam Jumat Pon, tepat jam 12 malam di pesantren ini biasa diadakan isthigosah (dzikir dan doa bersama) yang terbuka untuk umum. KH Subhan termasuk kiai yang mengecam tindakan pengeboman di beberapa tempat di Indonesia.
Pesantren dalam goa ini memiliki pesona yang eksotis. Terdapat ragam stalagtit dan stalagmit yang sudah mengering dan menjadi batuan kapur. Selain bangunannya unik, santri-santri yang menuntut ilmu di Ponpes Perut Bumi Al Maghori pada awalnya juga tergolong luar biasa. Penampilan mereka tak seperti para santri ponpes pada umumnya. Di ponpes ini, tubuh sebagian besar santri penuh tato. Mereka adalah, para mantan pecandu narkoba, perampok, pencuri, bajing loncat, pembunuh, dan pemabuk.
Mengenai para santri yang mondok di sana, Kiai Subhan mengaku tidak pernah membedakan atau membatasi orang yang mau mendalami islam. Demikian halnya dengan para warga di Tuban, Kiai Subhan tidak pernah membedakan.
Terimakasih telah mampir di artikel ini semoga bermanfaat dan sebarkanlah fenomena ini bawah tanah ini. 
Wassalam.

Ziarah Banten


Ziarah Banten

 Ziarah Banten

Menelusuri pesisir barat pulau Jawa iinilah wisata religi ke makam makam penyebar agama islam . Banyak tempat terkenal dan menjadi sejarah penting masuknya islam ke pulau Jawa

Kami akan ajak berkeliling wisata religi Ziarah Banten yang mengambil titik awal dari kesulthanan Banten , yakni Sulthan Hasanudin dan berputar ke Gunung santri seterusnya ke Caringin Labuan  terus ke  Cikaduenserta ke batu Qur an

dan inilah penelusuran kami mulai dari pusat kota Banten

1.Menara Masjid Banten lama
   Masjid Banten lama

Masjid Agung Banten terletak di Desa Banten Lama, sekitar 10 km sebelah utara Kota Serang. Masjid ini dibangun pertama kali oleh Sultan Maulana Hasanuddin (1552-1570), sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati.
Salah satu kekhasan yang tampak dari masjid ini adalah atap bangunan utama yang bertumpuk lima, mirip pagoda China yang juga merupakan karya arsitek Cina yang bernama Tjek Ban Tjut. Dua buah serambi yang dibangun kemudian menjadi pelengkap di sisi utara dan selatan bangunan utama.
Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam Sultan Maulana Muhammad dan Sultan Zainul Abidin, dan lainnya.
Masjid Agung Banten juga memiliki paviliun tambahan yang terletak di sisi selatan bangunan inti Masjid ini. Paviliun dua lantai ini dinamakan Tiyamah. Berbentuk persegi panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno, bangunan ini dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel. Biasanya, acara-acara seperti rapat dan kajian Islami dilakukan di sini. Sekarang bangunan ini digunakan sebagai tempat menyimpan barang-barang pusaka.
Menara yang menjadi ciri khas Masjid Banten terletak di sebelah timur masjid. Menara ini terbuat dari batu bata dengan ketinggian kurang lebih 24 meter, diameter bagian bawahnya kurang lebih 10 meter. Untuk mencapai ujung menara, ada 83 buah anak tangga yang harus ditapaki dan melewati lorong yang hanya dapat dilewati oleh satu orang. Pemandangan di sekitar masjid dan perairan lepas pantai dapat terlihat di atas menara, karena jarak antara menara dengan laut yang hanya sekitar 1,5 km.
Dahulu, selain digunakan sebagai tempat mengumandangkan adzan, menara yang juga dibuat oleh Hendick Lucasz Cardeel ini digunakan sebagai tempat menyimpan senjata.

Al-Qur’an tulisan tangan
Al-Qur’an tulisan tangan
Benteng Kesultanan Banten
Benteng Kesultanan Banten

2.Makam Syeikh Muhammad Sholeh bin Abdurohman (Gunung Santri)

Syekh Muhammad Sholeh adalah Santri dari Sunan Ampel, setelah menimba ilmu beliau menemui Sultan Syarif Hidayatullah atau lebih di kenal dengan gelar Sunan Gunung Jati (ayahanda dari Sultan Hasanudin) pada masa itu penguasa Cirebon. Dan Syeh Muhamad Sholeh diperintahkan oleh Sultan Syarif Hidayatullah untuk mencari putranya yang sudah lama tidak ke Cirebon dan sambil berdakwah yang kala itu Banten masih beragama hindu dan masih dibawah kekuasaan kerajaan pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun dengan pusat pemerintahanya berada di Banten Girang.
Sesuai ketelatennya akhirnya Syekh Muhammad Sholeh pun bertemu Sultan Hasanudin di Gunung Lempuyang dekat kampung Merapit Desa UkirSari Kec. Bojonegara yang terletak di sebelah barat pusat kecamatan yang sedang Bermunajat kepada Allah SWT. Setelah memaparkan maksud dan tujuannya, Sultan Hasanudin pun menolak untuk kembali ke Cirebon. 
Karena kedekatannya dengan ayahnya Sultan Hasanudin yaitu Syarif Hidayatullah, akhirnya Sultan Hasanudin pun mengangkat Syekh Muhammad Sholeh untuk menjadi pengawal sekaligus penasehat dengan julukan “Cili Kored” karena berhasil dengan pertanian dengan mengelola sawah untuk hidup sehari-hari dengan julukan sawah si derup yang berada di blok Beji.
Syiar agam Islam yang dilakukan Sultan Hasanudin mendapat tantangan dari Prabu Pucuk Umun, karena berhasil menyebarkan agama Islam di Banten sampai bagian Selatan Gunung Pulosari (Gunung Karang) dan Pulau Panaitan Ujung Kulon. Keberhasilan ini mengusik Prabu Pucuk Umun karena semakin kehilangan pengaruh, dan menantang Sultan Hasanudin untuk bertarung dengan cara mengadu ayam jago dan sebagai taruhannya akan dipotong lehernya, tantangan Prabu Pucuk umun diterima oleh sultan Hasanudin.
Setelah Sultan Hasanudin bermusyawarah dengan pengawalnya Syekh Muhamad Soleh, akhirnya disepakati yang akan bertarung melawan Prabu Pucuk Umun adalah Syekh Muhamad Sholeh yang bisa menyerupai bentuk ayam jago seperti halnya ayam jago biasa. Hal ini terjadi karena kekuasaan Allah SWT.
Pertarungan dua ayam jago tersebut berlangsung seru namun akhirnya ayam jago milik Sultan Maulana Hasanudin yang memenangkan pertarungan dan membawa ayam jago tersebut kerumahnya. 
Ayam jago tersebut berubah menjadi sosok Syekh Muhammad Sholeh sekembalinya di rumah Sultan Maulana Hasanudin. Akibat kekalahan adu ayam jago tersebut Prabu Pucuk Umun pun tidak terima dan mengajak berperang Sultan Maulana Hasanudin, mungkin sedang naas pasukan Prabu Pucuk Umun pun kalah dalam perperangan dan mundur ke selatan bersembunyi di pedalaman rangkas yang sekarang dikenal dengan suku Baduy.
Setelah selesai mengemban tugas dari Sultan Maulana Hasanudin, Syekh Muhammad Sholeh pun kembali ke kediamannya di Gunung santri dan melanjutkan aktifitasnya sebagai mubaligh dan menyiarkan agama Islam kembali. Keberhasilan Syekh Muhammad Sholeh dalam menyebarkan agama Islam di pantai utara banten ini didasari dengan rasa keihlasan dan kejujuran dalam menanamkan tauhid kepada santrinya, semua itu patut di teladani oleh kita semua oleh generasi penerus untuk menegakkan amal ma’rup nahi mungkar.
Beliau Wafat pada usia 76 Tahun dan beliau berpesan kepada santrinya jika ia wafat untuk dimakamkan di Gunung Santri dan di dekat makan beliau terdapat pengawal sekaligus santri syekh Muhammad Sholeh yaitu makam Malik, Isroil, Ali dan Akbar yang setia menemani syekh dalam meyiarkan agama Islam. Syekh Muhammad Sholeh wafat pada tahun 1550 Hijriah/958 M. 
Jalan menuju makam Waliyullah tersebut mencapai kemiringan 70-75 Derajat sehingga membutuhkan stamina yang prima untuk mencapai tujuan jika akan berziarah. Jarak tempuh dari tol cilegon Timur 6 KM kearah Utara Bojonegara, jika dari Kota Cilegon melalui jalan Eks Matahari lama sekarang menjadi gedung Cilegon Trade Center 7 KM kearah utara Bojonegara disarikan dari buku “Gunung Santri Objek Wisata Religius”.

3.Pemakaman Syeikh Asnawi Caringin

K.H. Syekh Asnawi lahir di Kampung Caringin sekitar tahun 1850 M, ayah beliau bernama Abdurrahman dan ibunya bernama Ratu Sabi’ah dan merupakan keturunan ke 17 dari Sultan Ageng Mataram atau Raden Fattah. Sejak umur 9 tahun Ayahnya telah mengirim K.H. Syekh Asnawi ke Mekkah untuk memperdalam agama Islam. Di Mekkah beliau belajar dengan Ulama kelahiran Banten yang telah termasyhur namanya bernama Syech Nawawi Al Bantani.

Karena kecerdasan yang di miliki beliau dengan mudah mampu menyerap berbagai disiplin ilmu yang telah di berikan oleh gurunya. Setelah dirasa cukup lama menimba ilmu dari sang guru yang bernama Syech Nawawi Al Bantani maka K.H. Syekh Asnawi Tanara Banten menyuruh muridnya K.H. Syekh Asnawi untuk pulang ketanah air untuk mensyiarkan agama Allah ini.


Sekembalinya dari Mekkah, K.H. Syekh Asnawi mulai melakukan dakwah ke berbagai daerah, karena kepiawaian dalam berdakwah dan ilmu yang dimilikinya nama K.H. Syekh Asnawi mulai ramai dikenal serta dibicarakan orang, beliau menjadi sosok ulama yang menjadi panutan masyarakat khususnya Banten. Pada saat itupula tanah air kita masih di kuasai Penjajah Belanda.
Rusaknya moral dan mental masyarakat Banten pada waktu itu membuat menjadi garang serta menyulut kobaran api kemerdekaan pada setiap dakwahnya. K.H. Syekh Asnawi sering mendapat ancaman oleh pihak-pihak yang merasa kebebasannya terusik. Banten yang terkenal dengan jawara-jawaranya yang memiliki ilmu kanuragan dari dahulu terkenal sangat sadis dan bengis, dapat di taklukkan oleh K.H. Syekh Asnawi, dan berkat beliau kegigihan dan perjuangannya menjadi terkenal sebagai Ulama dan Jawara yang sakti yang sangat disegani oleh kaum Penjajah Belanda.

K.H. Syekh Asnawi dalam melakukan dakwahnya juga mengobarkan semangat Nasionalisme anti penjajah kepada masyarakat hingga akhirnya K.H. Syekh Asnawi di tahan di Tanah Abang di asingkan ke Cianjur oleh Belanda selama kurang lebih satu tahun dengan tuduhan melakukan pemberontakan kepada pemerintah Hindia Belanda , Apa yang dilakukan K.H. Syekh Asnawi mendapat dukungan penuh dari rakyat dan dan para ulama lainnya, seperti para bangsawan dan para jawara.

Semenjak runtuhnya kesultanan Banten, terjadi sejumlah pemberontakan yang sebagian besar dipimpin oleh tokoh-tokoh agama. Seperti, pemberontakan di Pandeglang tahun 1811 yang dipimpin oleh Mas Jakaria, peristiwa Cikande Udik tahun 1845, pemberontakan Wakhia tahun 1850, peristiwa Usup tahun 1851, peristiwa Pungut tahun 1862, kasus Kolelet tahun 1866, kasus Jayakusuma tahun 1868 dan yang paling terkenal adalah Geger Cilegon tahun 1888 yang dipimpin oleh KH. Wasid.

Selama di pengasingan K.H. Syekh Asnawi tetap melakukan Dakwah mengajarkan Al-quran dan Tarekat kepada masyarakat sekitar dan setelah dirasa Aman K.H. Syekh Asnawi kembali ke kampungnya di Caringin untuk melanjutkan perjuangan mensyiarkan Islam dengan mendirikan Madrasah Masyarikul Anwar dan Masjid Syalafiah Caringin sekitar tahun 1884 Mesjid Caringin ditandai oleh denah empat persegi panjang, pada keempat sisinya terdapat serambi.

Arsitektur Masjid dipengaruhi oleh unsur arsitektur lokal, terlihat dari bentuk atapnya dan ditopang oleh arsitektur asing terlihat pada bentuk jendela serta pintu dalam dengan ukuran relatif besar juga pilar-pilar yang mengelilingi Masjid. Menurut cerita bahwa Kayu masjid tersebut berasal dari sebuah pohon Kalimantan yang di bawa oleh K.H. Syekh Asnawi ke Caringin dahulu pohon tersebut tidak bisa di tebang kalaupun bisa di tebang beberapa saat pohon tersebut muncul kembali hingga akhirnya K.H. Syekh Asnawi berdo’a memohon kepada Allah agar diberi kekuatan dan pohon tersebut dapat di tebang serta kayunya dibawa K.H. Syekh Asnawi ke Caringin untuk membangun Masjid.

Tahun 1937 K.H. Syekh Asnawi berpulang ke Rahmtulloh dan meninggalkan 23 anak dari lima Istri (Hj.Ageng Tuti halimah, HJ sarban, Hj Syarifah, Nyai Salfah dan Nyai Nafi’ah) dan di maqomkan di "Masjid Syalafiah Caringin", hingga kini Masjid Syalafiah Caringin dan maqom beliau tak pernah sepi dari para peziarah baik dari sekitar Banten maupun dari berbagai daerah di tanah air banyak pengalaman menarik dari peziarah yang melakukan i’tikaf di masjid tersebut seperti yang diungkap oleh salah seorang jamaah sewaktu melakukan i’tikaf terlihat pancaran cahaya memenuhi ruangan Masjid yang berusia hampir 200 tahun tersebut.

Makam Syeikh Maulana Mansyur Cikadueun


Berdasarkan cerita yang turun-temurun bahwa Syekh Mansyur merupakan anak dari Sultan Ageng Tirtayasa. Beliau merupakan penyebar agama Islam di daerah Banten dan selain itu juga membantu dalam mengusir penjajah dari bumi Banten.







Batu Qur’an

Batu Qur’an adalah batu berukuran besar yang terletak di dasar kolam dan bertuliskan huruf-huruf arab. Diperkirakan batu bertuliskan huruf arab itu sudah berusia lebih 5 abad dan digunakan untuk pemandian.
Batu Qur’an





Sunan Muria


Sunan Gunung Muria

Sunan Gunung Muria
Satu lagi tempat paling banyak dikunjungi orang gunung muria yang didalamnya termasuk air terjun   Montel  dan maqom aulia, waliyulloh Raden Umar Said yang terkenal dengan sebutan Sunan Gunung Muria adalah putra dari Sunan Kalijogo

Mengembangkan ajaran ketauhidan dari  puncak gunung muria dan inilah penelusuran rombongan Ziarah walisongo Zawassanna6 sekitar bulan Pebruari memasuki hari yang kedelapan belas tahun ini


Mau tahu lebih detail Sunan Muria
Sunan Muria dilahirkan dengan nama Raden Umar Said atau Raden Said.Beliau adalah putra Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Nama aslinya Raden Umar Said. Seperti ayahnya, dalam berdakwah beliau menggunakan cara halus, ibarat mengambil ikan tidak sampai mengeruhkan airnya. Itulah cara yang ditempuh untuk menyiarkan agama Islam di sekitar Gunung Muria. Tempat tinggal beliau di gunung Muria yang salah satu puncaknya bernama Colo. Letaknya di sebelah utara kota Kudus. Menurut Solichim Salam, sasaran dakwah beliau adalah para pedagang, nelayan, pelaut dan rakyat jelata. Beliaulah satu-satunya wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan Islam. Dan beliau pula yang menciptakan tembang Sinom dan Kinanti.

Bahwa Sunan Muria itu adalah Wali yang sakti, kuatfisiknya dapat dibuktikan dengan letak padepokannya yang terletak diatas gunung . Menurut pengalaman penulis jarak antara kaki undag-undagan atau tangga dari bawah bukit sampai kemakam Sunan Muria (tidak kurang dari750 M).

Bayangkanlah, jika Sunan Muria dan istrinya atau dengan muridnya setiap hari harus naik-turun, turun-naik guna menyebarkan agama Islam kepada penduduk setempat ,atau berdakwah kepada para nelayan dan pelaut serta para pedagang. Hal itu tidak dapat dilakukannya tanpa adanya fisik yang kuat. Soalnya menunggang kuda tidak mungkin dapat dilakukan untuk mencapai tempat tinggal Sunan Muria.Harus jalan kaki. Itu berarti Sunan Muria memiliki kesaktian tinggi, demikian pula murid-muridnya.

SEKIAN dulu tentang Sunan Gunung Muria kita sambung lagi tentang Sunan yang lainnya di halaman berikutnya