Pesantren Perut bumi ,Pesantren bawah tanah
Pesantren Perut bumi ,Pesantren bawah tanah
Berkeliling Ziarah kemakam makam Walisongo memeng selain nilai Ibadah ada juga nilai tambah lain nya misalnya mampir di Perut Bumi alias pesantren Bawah tanah Al Maghribi Tuban ,atau mampir ke Goa Akbar ,masjid lawang sewu Malang dan lain lainnya yang sekaligus tempat singgah disaat tour Ziarah Walisongo beristirahat atau mampir untuk keperluan Sholat wajib
Kali ini saya akan berziarah dan mampir di Pesantren perut Bumi yang ada di bawah tanah itu dan berikut profilnya
Pondok Pesantren Bawah Tanah
Pintu Goa Ponpes Bawah Tanah
Pondok pesantren (Ponpes) Syeh Maulana
Mahgrobi sebuah pesantren langka sekaligus satu-satunya di tanah air
bahkan mungkin di dunia. Tidak seperti pesantren lainnya yang dibangun
bertingkat di atas permukaan tanah. Ponpes Syekh Maulana Mahgrobi,
pimpinan KH Subhan Mubaroq letaknya cukup ekstrem, berada pada kedalaman
20 m di dalam tanah.
Ponpes ini berada di Dusun Wire Desa
Kedungombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jatim. Pimpinan Ponpes
Syekh Maulana Mahgrobi, punya alasan tersendiri kenapa pesantrennya
dibangun di lorong-lorong goa, jauh di bawah permukaan tanah. Salah satu
alasan yang mendasari pembangunan pesantren ini yakni bahwa, “semua
ayat suci dari kitab-kitab suci di zaman nabi-nabi, diturunkan Allah di
bawah tanah atau di dalam goa.” Merujuk penerimaan wahyu itu Kiai
Subhan ingin mengajarkan ilmu keagamaan berada di dalam goa
Nama ponpes ini diambil dari nama
seorang wali (orang suci) yang dahulu pernah ada di tanah Jawa. Namun,
pesantren ini lebih dikenal dengan sebutan Ponpes Perut Bumi, mewakili
letaknya yang berada di dalam tanah. Luas Ponpes sekitar tiga hektar
dibawah tanah berupa lorong goa
yang khusus dipakai untuk kegiatan mengaji, istighosah, dan kuliah
subuh. Sedangkan penginapan para santri dibangun di atasnya, tepatnya di
barat mulut goa.
Lorong Masuk Ponpes Perut Bumi
Dahulu tempat itu adalah tempat
pembuangan sampah dan sarang ular. Setelah tempat itu dibersihkan, lalu
KH Subhan menyulap goa temuannya menjadi ponpes yang unik dan berdaya
tarik tinggi. Menurut pengakuan KH Subhan Mubarok, pimpinan ponpes Perut
Bumi, setelah menerima bisikan gaib (wahyu) di malam satu Suro tahun
2001, segera ia berupaya membeli tanah yang berada di Kelurahan
Kedungombo itu.
Di dalam gua ini terdapat sebuah ruangan besar yang digunakan untuk masjid. Tempat ini diberi nama Goa Putri
Ayu, diambil dari nama “penghuni” yang diyakini menjaga gua tersebut.
Di dalam goa ini terdapat ruangan yang mampu menampung 600 jamaah. Dan
di bagian belakang masjid terdapat lobang pintu dengan sebuah ruangan
yang biasa digunakan untuk ritual semedi yang disebut-sebut sebagai
pertapaan asli.
Di balik ruangan ini masih terdapat goa-goa yang lain seperti petilasan Sunan Kalijaga dan Syeh Jangkung, dan bekas pijakan kaki Syeh Maulana
Maghrobi. Ketiganya adalah para wali yang diyakini KH Subhan pernah
bertapa di goa itu.
Dana pembangunan ponpes ini sebagian
besar berasal dari sumbangan para dermawan mulai dari kalangan artis dan
pejabat. Dan Sumbangan lainnya ia terima dari kotak amal yang tersedia
di goa.
Kendati lokasi pesantren berada di
lorong goa, bukan berarti ajaran keagamaan yang diberikan kepada para
santri beraroma mistis. Prinsip keberagaman di simbolkan dari beragam
batu yang menyusun gua-gua di ponpes Perut Bumi. Di pesantren ini
diajarkan untuk menghormati agama-agama selain Islam, “kami ingin
meng-islah-kan (merukunkan) umat beragama di Indonesia,” ujar sang kiai.
Tempat ini bukan sebuah goa yang biasa
dikeramatkan dengan sesaji layaknya tradisi di Pulau Jawa. Di sinilah
tempat para santri digembleng belajar Ilmu agama Islam (Tauhid). Selain
untuk mengaji, pada malam Jumat Pon, tepat jam 12 malam di pesantren ini
biasa diadakan isthigosah (dzikir dan doa bersama) yang terbuka untuk
umum. KH Subhan termasuk kiai yang mengecam tindakan pengeboman di
beberapa tempat di Indonesia.
Pesantren dalam goa ini memiliki pesona
yang eksotis. Terdapat ragam stalagtit dan stalagmit yang sudah
mengering dan menjadi batuan kapur. Selain bangunannya unik,
santri-santri yang menuntut ilmu di Ponpes Perut Bumi Al Maghori pada
awalnya juga tergolong luar biasa. Penampilan mereka tak seperti para
santri ponpes pada umumnya. Di ponpes ini, tubuh sebagian besar santri
penuh tato. Mereka adalah, para mantan pecandu narkoba, perampok,
pencuri, bajing loncat, pembunuh, dan pemabuk.
Mengenai para santri yang mondok di
sana, Kiai Subhan mengaku tidak pernah membedakan atau membatasi orang
yang mau mendalami islam. Demikian halnya dengan para warga di Tuban,
Kiai Subhan tidak pernah membedakan.
Terimakasih telah mampir di artikel ini semoga bermanfaat dan sebarkanlah fenomena ini bawah tanah ini.
Wassalam.
Berita Terbaru
Komentar Pesantren Perut bumi ,Pesantren bawah tanah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Pesantren Perut bumi ,Pesantren bawah tanah”
Posting Komentar